Lawu Ds - Perhutani (19/12/2024) | Dalam rangka meminimalisir dampak bencana alam di kawasan hutan, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Lawu Ds, bersama berbagai stakeholder, mengadakan sosialisasi tanggap bencana di Wisata Lawu Green Forest (LGF), yang terletak di petak 75, wilayah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Sarangan, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Lawu Selatan, pada Kamis (19/12/2024)
Kegiatan sosialisasi ini dihadiri oleh Wakil Kepala Perhutani Yudiono bersama jajaran manajemen Perhutani, Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan (PK) BPBD Magetan, Suparman, Danramil Plaosan Kapten Inf Arif Wahyu Jadmiko, Polsek Plaosan, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Lawu Permai, pengelola wisata, petugas wisata, dan relawan.
Wakil Kepala Perhutani KPH Lawu Ds, Yudiono, menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah hadir dan berpartisipasi dalam kegiatan ini. Ia menjelaskan bahwa sosialisasi tanggap bencana ini bertujuan untuk memperkuat sinergitas antar stakeholder dengan Perhutani, agar petugas dapat lebih siap dan jelas dalam memitigasi potensi bencana di wilayah mereka.
“Kegiatan ini bertujuan agar seluruh pihak, termasuk petugas Perhutani, pengelola wisata, dan LMDH, memiliki pemahaman yang sama tentang penanganan pertama jika terjadi kecelakaan di kawasan hutan dan wisata yang dikelola Perhutani. Kita juga ingin memastikan adanya satu komando dalam pengamanan bencana di masing-masing daerah, ” jelas Yudiono.
Lebih lanjut, Yudiono berharap sosialisasi ini dapat meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap fenomena alam yang berpotensi menyebabkan bencana.
“Kami berharap seluruh petugas Perhutani bisa menjadi pemimpin di wilayah masing-masing dalam menghadapi bencana dan kecelakaan. Setidaknya, mereka sudah memiliki bekal dasar tentang teknik pertolongan pertama, ” ujarnya.
Komandan Rayon Militer (Danramil) Plaosan, Kapten Inf Arif Wahyu Jadmiko, mengungkapkan apresiasi atas kerjasama yang terjalin antar pihak terkait dalam upaya menciptakan masyarakat yang tangguh bencana.
“Sinergitas ini sangat penting karena bisa merangkul potensi masyarakat untuk bersama-sama menangani bencana. TNI/Polri siap untuk membantu dan berkoordinasi dalam penanggulangan bencana alam, ” ungkapnya.
Danramil juga menekankan pentingnya pemahaman masyarakat tentang potensi bencana alam serta pelatihan penanganan kecelakaan di lokasi wisata.
“Sosialisasi ini sangat bermanfaat, dan kami berharap agar koordinasi antar sektor instansi terkait semakin diperkuat untuk penanganan bencana. Semoga di Magetan bisa tercapai zero bencana dan kita bisa sigap dalam menangani kecelakaan di lokasi wisata, ” tutupnya.
Kepala BPBD Magetan, yang diwakili oleh Kepala Seksi PK Suparman, menambahkan, pihaknya siap berkolaborasi dengan Perhutani dan instansi lainnya dalam penanganan bencana, khususnya bencana hidrometeorologi.
“Kami mengapresiasi sinergitas ini dan siap melakukan mitigasi di lokasi rawan bencana, termasuk di kawasan wisata. Kami juga telah memasang papan himbauan di berbagai lokasi wisata dan hutan untuk mengingatkan masyarakat tentang keselamatan, ” ujar Suparman.
Rangkaian acara kemudian ditutup dengan simulasi antisipasi dan penanganan bencana serta praktek penanganan kecelakaan di lokasi wisata, yang dipandu oleh BPBD Kabupaten Magetan.@Red.